Minggu, 08 Mei 2011

Ahlussunnah Wal Jama'ah


Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Aqidah Akhlak







Disusun oleh:
Aof Abdillah (1080130000)
Ariyadih (1080130000)
Siti Wahyuni (108013000065)
Zulfa Auliany (108013000042)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA



KATA PENGANTAR

            Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan ridha Allah SWT, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, sebagai uswatun hasanah yang telah menekankan pentingnya keteladanan, kejujuran, dan keilmuan. Dan memberikan kami motivasi untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah dengan judul ”Akhlak Kepada Allah”.
            Pembuatan makalah ini merupakan tugas kelompok yang diberikan kepada kami pada mata kuliah Akhlak Tasawuf semester dua Tahun Akademik 2008/2009 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
            Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu memberikan sumbangsih dan sarannya dalam penyusunan makalah ini, di antaranya :
1.     Orang Tua kami tercinta beserta keluarga yang tak henti-hentinya memotivasi dan mendoakan.
2.     Dr. Sururin sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Aqidah Akhlak yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk membuat makalah ini.
3.     Rekan-rekan Mahasiswa yang turut membantu memberikan bahan dan sumber materi yang relevan kepada kami.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari Dosen Pengampu dan rekan-rekan mahasiswa lainnya demi pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat .
Jakarta, 1 Juni 2009



Penyusun
PENDAHULUAN






























PEMBAHASAN

  1. Pengertan Ahlussunnah Waljamaah

Ahlussunah adalah mereka yang mengikuti dengan konsisten semua jejak langkah yang berasal dari Nabi Muhammad SAW dan membelanya. Dan Al-Jama’ah berarti sahabat Nabi. Jadi Ahlussunnah Wal Jama’ah  adalah mereka yang mengikuti dengan konsisten semua jejak langkah yang berasal dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Mereka mempunyai pendapat tentang masalah agama baik yang fundamental maupun divisional. Sebagai bandingan Syi’ah. Di antara mereka ada yang disebut generasi Salaf dan generasi Kholaf.
Generasi Salaf, adalah generasi awal mulai dari para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in. mereka mempercayai kebenaran ayat-ayat Mutasyabihat, yakni ayat-ayat yang mengandung arti ganda yang ada di dalam Al-Qur’an, terutama yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah, dan membenarkannya tanpa meu berdiskusi dan memperdebatkan arti sebenarnya, mereka memahami  ayat-ayat tersebut secara umum saja, dan mereka menganggap adanya perdebatan sekitar hakikat makna ayat-ayat tersebut tidak memberi maslahat bagi umumnya umat Islam.
 Generasi Kholaf, adalah generasi yang muncul pada abad ke-3 Hijriah, di tengah-tengah maraknya pergolakan kehidupan intelektual umat Islam karena beberapa hal, antar lain heterogenitas (beraneka macam) masyarakat Islam, yang terdiri dari berbagai macam kebangsaan, kebudayaan dan latar belakang tradisi dan keyakinan (seperti Arab, Parsi, mesir dan lain-lain), yang membaur menjadi satu dalam komunitas Muslim, mereka saling mempengaruhi dan beradaptasi. Khusus menghadapi ayat-ayat Mutasyabihat, golongan ini tidak trbatas melakukan pendekatan Tafwidl (penyarahan total) tetapi menggunakan penafsiran yang dipandang lebih sesuai dengan ke Maha Sucian Allah,dan ke-Maha Agungan-Nya dan lebih menjauhkan dari sikap penyerupaan terhadap Allah dengan sifat-sifat makhluk.

  1. Doktrin Ahlussunnah Wal Jama’ah dan Dinamikanya

Doktrin Ahlussunnah Wal Jama’ah dibatasi  pada ajaran Al-Asy’ariah dan Al-Maturidiyah, dan diprioritaskan pada masalah-masalah yang banyak  menjadi pembicaraan di kalangan ahli Ilmu Kalam, mayoritas warga Nahdliyin. Di antara masalah tersebut berkembang dan menjadi persoalan baru lagi karena sudah kurang dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah pada masa sekarang.
 Sebagai contoh: Dalam kitab Al-Farqu Baina al-Firaq, Al-Baghdadi mengatakan dalam kaitan Hudutsul ‘Alam, bahwa bumi yang kita tempati ini “diam tidak berputar”, kalaupun bumi ini bergerak, itu karena ada sebab seperti gempa. Pendapat seperti ini harus dimaklumi sebagai keterbatasan manusiawi pada masanya dan belum ditemukannya data-data ilmiah yang terbaru, bahwa bumi itu bergerak dan terus berputar.
Kita harus menyadari bahwa ilmu yang dikuasai manusia itu tetap terbatas, sebagaimana Allah berfirman dalm Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 85:








Beberapa doktrin Ahlussunnah Wal Jama’ah, antara lain:
-       Masalah Ke-Maha Esaan Allah
-       Nama dan Sifat Allah
-       Al-Qur’an Firman Allah
-       Melihat Allah di Akhirat
-       Masalah perbuatan manusia
-       Orang Mu’min yangberbuat dosa besar
-       Masalah ke-Nabi-an dank e-Wali-an
-       Masalah Mukjizat dan Karomat
-       Masalah kepemimpinan umat, dan
-       Masalah metafisika dan keakhiratan


  1. Pendapat Ahlussunnah Wal Jama’ah tentang Dosa Besar

Ahlussunnah Wal Jama’ah berpendapat, bahwa orang mukmin yang melakukan dosa besar kemudian meninggal sebalum taubat, maka hukumnya terserah kepada Allah. Jika Allah menyiksanya maka hal itu karena keadilan-Nya, dan jika Allah mengampuninya, maka hal itu karena kemurahan dan kasih sayang-Nya. Atau orang itu diampuni-Nya karena mendapat Syafa’at Nabi Muhammad SAW, untuk umatnya yang berdosa. Tetapi orang tersebut termasuq fasiq, tetapi tida kekal di dalam neraka karena masih memiliki iman. Al-Asy’ari menguatkan pendapat itu dengan dasar firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 48 dan 116:










  1. Wali Sanga
Selain para Nabi dan Rasul, menurt Ahlussunnah Wal Jama’ah ada sekelompok orang yang mendapat perlindungan dari Allah dari perbuatan maksiat meskipun tidak seketat para Nabi/Rasul, mereka adalah “Auliya” (para wali).
Dikalangan ahli tasawuf, diyakini bahwa para wali itu ketaatannya kepada Allah telah mencapai tingkat Ma’rifat (mengetahui rahasia keagungan Allah dengan ketajaman penglihatan batinnya). Mereka lebih percaya kepada kebesaran, kekuasaan,  serta kemurahan Allah dari pada siapa pun. Karena itu mereka tidak takut kepada siapapun selain takut kepada allah, dan tidak berbuat sesuatu apapun, kecuali hanya karena Allah.Firman Allah dalam surat Yunus ayat 62:





Dikalangan masyarakat Islam Indonesia, khususnya di Jawa, dikenal dengan adanya “Wali Songo”. Para Wali merupakan orang-orang yang dekat denga Allah, ketaatannya tinggi dalam beribadah, semangat juang menyebarkan agama Islam tanpa kenal lelah, serta memilki kemampuan di luar kebiasaan manusia. Mereka para Wali songo itu adalah:
a.    Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
b.    Sunan Ampel (Raden Rahmat)
c.    Sunan Giri (Raden ‘Ainul Yaqin)
d.    Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum)
e.    Sunan Drajat (Raden Qasim Syarifuddin)
f.     Sunan Kudus (Raden Ja’far Shodiq)
g.    Sunan Kalijogo (Raden Mas Syahid)
h.    Sunan Muria (Raden sa’id)
i.      Sunan Gunung Jati (Raden Syarif Hidayatullah)

SIMPULAN

Ahlussunah adalah mereka yang mengikuti dengan konsisten semua jejak langkah yang berasal dari Nabi Muhammad SAW dan membelanya. Dan Aljamaah berarti sahabat Nabi. Sebagai bandingan Syi’ah. Di antara mereka ada yang disebut generasi Salaf adalah generasi awal mulai dari para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in, dan generasi Kholaf adalah generasi yang muncul pada abad ke-3 Hijriah, di tengah-tengah maraknya pergolakan kehidupan intelektual umat Islam.
Doktrin Ahlussunnah Wal Jamaah dibatasi  pada ajaran Al-Asy’ariah dan Al-Maturidiyah, dan diprioritaskan pada masalah-masalah yang banyak  menjadi pembicaraan di kalangan ahli Ilmu Kalam, mayoritas warga Nahdliyin.
Beberapa doktrin Ahlussunnah Wal Jama’ah, antara lain:
-       Masalah Ke-Maha Esaan Allah
-       Nama dan Sifat Allah
-       Al-Qur’an Firman Allah
-       Melihat Allah di Akhirat
-       Masalah perbuatan manusia
-       Orang Mu’min yangberbuat dosa besar
-       Masalah ke-Nabi-an dank e-Wali-an
-       Masalah Mukjizat dan Karomat
-       Masalah kepemimpinan umat, dan
-       Masalah metafisika dan keakhiratan
Dikalangan masyarakat Islam Indonesia, khususnya di Jawa, dikenal dengan adanya “Wali Songo”. Para Wali merupakan orang-orang yang dekat denga Allah, ketaatannya tinggi dalam beribadah, semangat juang menyebarkan agama Islam tanpa kenal lelah, serta memilki kemampuan di luar kebiasaan manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Asmuni, Yusran Drs. H. M. Ilmu Tauhid, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1996

Hasan, Muhammad Tholhah, Ahlussunnah Wal jama’ah dalam Persepsi dan Tradisi NU, Lantabora Press, Jakarta Selatan,2005

zulfa auliany (smart wanna be) :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar